Thursday, June 20, 2013

Pendidikan Karakter Tafsir ibnu katsir

 وَقَضَىرَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُواْ إِلاَّ إِيَّـاهُ وَبِالْوَلِدَيْنِ إِحْسَـناً إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاَهُمَا فَلاَ تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلاَ تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلاً كَرِيمًا (23)
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُل رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيرًا (24)
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-sekali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. (23)
Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah. ‘Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku di waktu kecil. (24)

A.   Tafsir Surah Al-Isra ayat 23-24 (Tafsir Ibnu Katsir)
Allah memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya untuk menyembah Dia semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Kata qada dalam ayat ini mengandung makna perintah. Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya, “waqada” bahwa makna yang dimaksud ialah memerintahkan. Hal yang sama dikatakan oleh Ubay Ibnu Ka’b, Ibnu Mas’ud, dan Dahhak Ibnu Muzahhim; mereka mengartikannya “Dan Tuhanmu memerintahkan supaya kamu tidak menyembah selain Dia.”
Selanjutnya disebutkan perintah untuk berbakti kepada kedua orang tua. Untuk itu Allah SWT berfirman :
 وَبِالْوَلِدَيْنِ إِحْسَـناً
Dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu
Yakni Allah memerintahkan kepadamu untuk berbuat baik kepada ibu bapakmu.makna ayat ini sesuai dengan firman Allah yang disebutkan dalam ayat lain:
اَن اشْكُرْلى وَلوَالدَيكَ. الَى المَصير
Bersyukurlah kepada Ku dan kedua orang tuamu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. Luqman:14).
Ada pun firman Allah :
إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاَهُمَا فَلاَ تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ
jika salah satu dari keduanya atau kedua-duanya telah berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka janganlah sekali-kali kamu mengatakan “ah” kepada keduanya
 Artinya janganlah kamu mengeluarkan kata-kata yang buruk kepada keduanya,sehingga kata “ah” pun yang merupakan kata-kata buruk yang paling ringan tidak diperbolehkan.
وَلاَ تَنْهَرْهُمَا
Dan janganlah kamu membentak mereka
Yakni janganlah kamu bersikap buruk kepada mereka, seperti yang dikatakan oleh Ata Ibnu Rabah sehubungan dengan makna firman-Nya:
وَلاَ تَنْهَرْهُمَا
Dan janganlah kamu membentak mereka
Maksudnya, janganlah kamu menolakkan kedua tanganmu terhadap keduanya.
Setelah melarang mengeluarkan perkataan dan melakukan perbuatan buruk terhadap kedua orang tua, Allah memerintahkan untuk berbuat baik dan bertutur sapa baik terhadap kedua orang tua. Untuk itu Allah berfirman:
وَقُل لَّهُمَا قَوْلاً كَرِيمًا
Dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia
Yaitu bertutur sapa baik dan lemah lembutlah terhadap keduanya, serta berlaku sopan santunlah kepada keduanya dengan rasa penuh hormat dan memuliakannya.
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan
Yakni berendah dirilah kamu dalam menghadapi keduanya.
Maksudnya berendah dirilah kepada keduanya ketika mereka telah berusia lanjut, dan berdoalah untuk mereka dengan doa ini bilamana keduanya telah meninggal dunia. Ibnu Abbas mengatakan bahwa kemudian Allah menurunkan firmannya:
ما كان للنبى والذىن امنوا ان يستغفروا للمشركىن......
Tiadalah sepatutnya bagi nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah ) bagi orang-orang yang musyrik…..(At-Taubah :113)
Kewajiban Anak Setelah Sepeninggal Orang Tua
1.     Mendoakan orang tua
2.    Memohonkan ampun kedua orang tua
3.    Melaksanakan wasiat orang tua
4.    Menghormati dan bersilaturahmi teman-teman kedua orang tua
Dalam hadis nabi menyebutkan:
نعم خصال اربع: الصلاة علىهما, والاستغفار لهما, وانفاذ عهدهما, واكرم صدىقهما, وصلة الرحىمالتى لا رحم لك الا من قبلهما, فهو الذى بقي علىك من برهما بعد موتهما
‘Ya masih ada empat perkara: yaitu memohonkan rahmat bagi keduanya, memohonkan ampunan bagi keduanya, melaksanakan wasiat keduanya, dan menghormati teman-teman keduanya serta bersilaturahmi kepada orang yang tiada hubungannya denganmu kecuali melalui orang tuamu. Hal itulah yang masih tersisa bagimu sebagai jalan baktimu kepada kedua orang tuamu setelah mereka meninggal.’[1]



[1] Ibnu Kasir Ad-Dimasyqi, Tafsir Ibnu Kasir. h.173-183

No comments:

Post a Comment