Konsep Al Tadris
Resume kelompok 10
Al- a’raf : 169
فَخَلَفَ
مِن بَعْدِهِمْ خَلْفٌ وَرِثُوا الْكِتَابَ يَأْخُذُونَ عَرَضَ هَٰذَا
الْأَدْنَىٰ وَيَقُولُونَ سَيُغْفَرُ لَنَا وَإِن يَأْتِهِمْ عَرَضٌ
مِّثْلُهُ يَأْخُذُوهُ ۚ أَلَمْ يُؤْخَذْ عَلَيْهِم مِّيثَاقُ الْكِتَابِ
أَن لَّا يَقُولُوا عَلَى اللَّهِ إِلَّا الْحَقَّ وَدَرَسُوا مَا فِيهِ ۗ
وَالدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا
تَعْقِلُونَ (169)
169.
Maka datanglah sesudah mereka generasi (yang jahat) yang mewarisi
Taurat, yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini, dan berkata:
"Kami akan diberi ampun." Dan kelak jika datang kepada mereka harta
benda dunia sebanyak itu (pula), niscaya mereka akan mengambilnya
(juga). Bukankah perjanjian Taurat sudah diambil dari mereka, yaitu
bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar,
padahal mereka telah mempelajari apa yang tersebut di dalamnya?. Dan
kampung akhirat itu lebih bagi mereka yang bertakwa. Maka apakah kamu
sekalian tidak mengerti?
Artinya :
And
there followed them successors who inherited the Scripture [while]
taking the commodities of this lower life and saying, "It will be
forgiven for us." And if an offer like it comes to them, they will
[again] take it. Was not the covenant of the Scripture taken from them
that they would not say about Allah except the truth, and they studied
what was in it? And the home of the Hereafter is better for those who
fear Allah , so will you not use reason?
Penjelasan menurut tafsir jalalain :
{
فخلف من بعدهم خَلْفٌ ورثوا الكتاب } التوراة عن آبائهم { يأخذون عرض هذا
الأدنى } أي حطام هذا الشيء الدنيء أي الدنيا من حلال وحرام { ويقولون
سيغفر لنا } ما عملناه لنا { و إن يأتهم عرض مثله يأخذوه } الجملة حال، أي
يرجون المغفرة وهم عائدون إلى ما فعلوه مصرون عليه، وليس في التوراة وعد
المغفرة مع الإصرار { ألم يؤخذ } استفهام تقرير { عليهم ميثاق الكتب }
الإضافة بمعنى في { أن لا يقولوا على الله إلا الحقَّ ودرسوا } عطف على
يؤخذ قرءوا { ما فيه } فلم كذبوا عليه بنسبة المغفرة إليه مع الإصرار {
والدَّار الآخرة خير للَّذين يتقون } الحرام { أفلا يعقلون } بالياء والتاء
أنها خير فيؤثرونها على الدنيا.
169.
(Maka datanglah sesudah mereka generasi yang jahat yang mewarisi
Alkitab) yakni kitab Taurat dari para pendahulu mereka (yang mengambil
harta benda dunia yang rendah ini) sesuatu yang tidak ada harganya,
yaitu duniawi baik yang halal maupun yang haram (dan berkata, "Kami akan
diberi ampun.") atas apa yang telah kami lakukan. (Dan kelak jika
datang kepada mereka harta benda dunia sebanyak itu pula niscaya mereka
akan mengambilnya juga) jumlah kalimat ini menjadi hal; artinya mereka
masih juga mengharapkan ampunan sedangkan mereka masih tetap kembali
melakukannya padahal di dalam kitab Taurat tidak ada janji ampunan jika
disertai dengan menetapi perbuatan dosa (bukankah sudah diambil)
Istifham atau kata tanya bermakna menetapkan (perjanjian kitab Taurat
dari mereka) Idhafah di sini bermakna fii (yaitu bahwa mereka tidak akan
mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar, padahal mereka telah
mempelajari) diathafkan kepada lafal yu`khadzu, yakni mereka telah
membaca (apa yang tersebut di dalamnya?) maka mengapa mereka mendustakan
tentang masalah ampunan itu, sedangkan mereka masih terus menepati
perbuatan dosanya. (Dan kampung akhirat itu lebih baik bagi mereka yang
bertakwa) yang takut terhadap perbuatan haram. (Maka apakah mereka tidak
mengerti) dengan memakai ya dan ta, sesungguhnya pahala akhirat itu
lebih baik yang seharusnya mereka lebih memilihnya daripada perkara
duniawi.
Ali-Imran : 79
مَا
كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُؤْتِيَهُ اللَّهُ الْكِتَابَ وَالْحُكْمَ
وَالنُّبُوَّةَ ثُمَّ يَقُولَ لِلنَّاسِ كُونُوا عِبَادًا لِّي مِن دُونِ
اللَّهِ وَلَٰكِن كُونُوا رَبَّانِيِّينَ بِمَا كُنتُمْ تُعَلِّمُونَ
الْكِتَابَ وَبِمَا كُنتُمْ تَدْرُسُونَ(79)
|
Seorang nabi tidak akan menyuruh manusia menyembah dirinya
79.
Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al
Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia:
"Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah."
Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani[208], karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.
|
|
[208]. Rabbani ialah orang yang sempurna ilmu dan takwanya kepada Allah s.w.t.
|
Artinya :
And
[mention] when your Lord declared that He would surely [continue to]
send upon them until the Day of Resurrection those who would afflict
them with the worst torment. Indeed, your Lord is swift in penalty; but
indeed, He is Forgiving and Merciful.
Penjelasan menurut tafsir jalalain :
ونزل
لما قال نصارى نجران إن عيسى أمرهم أن يتخذوه ربًّا ، ولما طلب بعض
المسلمين السجود له صلى الله عليه وسلم : { مَا كَانَ } ينبغي { لِبَشَرٍ
أَن يُؤْتِيَهُ الله الكتاب والحكم } أي الفهم للشريعة { والنبوة ثُمَّ
يَقُولَ لِلنَّاسِ كُونُواْ عِبَادًا لِّى مِن دُونِ الله ولكن } يقول {
كُونُواْ ربانيين } علماء عاملين منسوبين إلى ( الربّ ) بزيادة ألف ونون
تفخيماً { بِمَا كُنتُمْ تُعَلِّمُونَ } بالتخفيف والتشديد [ تعلّمون ] {
الكتاب وَبِمَا كُنتُمْ تَدْرُسُونَ } أي بسبب ذلك فإن فائدته أن تعملوا
079.
(Tidaklah pantas) atau layak (bagi seorang manusia yang diberi Allah
Alkitab dan hikmah) artinya pengertian terhadap syariat (serta kenabian
lalu katanya kepada manusia, "Hendaklah kamu menjadi hamba-hambaku dan
bukan hamba-hamba Allah!" Tetapi) seharusnya ia berkata ("Hendaklah kamu
menjadi rabbani) artinya ulama-ulama yang beramal saleh, dinisbatkan
kepada rab dengan tambahan alif dan nun sebagai penghormatan (disebabkan
kamu mengajarkan) dibaca pakai tasydid dan tanpa tasydid (Alkitab dan
disebabkan kamu selalu mempelajarinya.") Karena itu bila menghendaki
faedahnya hendaklah kamu mengamalkannya.
Al-A’raf : 167
وَإِذْ
تَأَذَّنَ رَبُّكَ لَيَبْعَثَنَّ عَلَيْهِمْ إِلَىٰ يَوْمِ الْقِيَامَةِ
مَن يَسُومُهُمْ سُوءَ الْعَذَابِ ۗ إِنَّ رَبَّكَ لَسَرِيعُ الْعِقَابِ ۖ
وَإِنَّهُ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ (167)
Artinya :
And
there followed them successors who inherited the Scripture [while]
taking the commodities of this lower life and saying, "It will be
forgiven for us." And if an offer like it comes to them, they will
[again] take it. Was not the covenant of the Scripture taken from them
that they would not say about Allah except the truth, and they studied
what was in it? And the home of the Hereafter is better for those who
fear Allah , so will you not use reason?
Penjelasan menurut tafsir jalalain :
{
وإذ تأذَّن } أعلم { ربُّك ليبعثنَّ عليهم } أي اليهود { إلى يوم القيامة
من يسومهم سوء العذاب } بالذل وأخذ الجزية، فبعث عليهم سليمان وبعده بختنصر
فقتلهم وسباهم وضرب عليهم الجزية فكانوا يؤدونها إلى المجوس إلى أن بعث
نبينا صلى الله عليه وسلم فضربها عليهم { إن ربك لسريع العقاب } لمن عصاه {
وإنه لغفور } لأهل طاعته { رحيم } بهم .
167.
(Dan ketika memberitahukan) mempermaklumkan (Tuhanmu, bahwa
sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka) dimaksud orang-orang
Yahudi (sampai hari kiamat orang-orang yang akan menimpakan kepada
mereka azab yang seburuk-buruknya) dengan dihinakan dan dibebani
pajak/jizyah; kemudian Allah mengutus Nabi Sulaiman kepada mereka, dan
sesudah itu Raja Bukhtunasher (Nebukat Nezar) yang membunuh dan menawan
mereka serta mewajibkan mereka membayar jizyah. Mereka selalu membayar
jizyah kepada orang-orang Majusi sehingga Allah swt. mengutus nabi kita
Muhammad saw. yang kemudian mengambil pula jizyah dari mereka.
(Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksa-Nya) (dan sesungguhnya Dia Maha
Pengampun) terhadap orang-orang yang taat kepada-Nya (lagi Maha
Penyayang) terhadap mereka yang taat.
No comments:
Post a Comment