يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ
وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا
أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Hai orang-orang
yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan
bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang
keras, yang tidak mendurhakai ( perintah ) Allah terhadap apa yang
diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”,
Q.S. A-Tahrim/66: 6
Tafsir Ibnu Katsir
Mengenai firman Allah
subhanahu wa ta’ala, قُوا
أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
“Peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api Neraka”, Mujahid (Sufyan As-Sauri mengatakan, “Apabila datang kepadamu
suatu tafsiran dari Mujahid, hal itu sudah cukup bagimu”) mengatakan :
“Bertaqwalah kepada Allah dan berpesanlah kepada keluarga kalian untuk bertaqwa
kepada Allah”. Sedangkan Qatadah mengemukakan : “Yakni, hendaklah engkau
menyuruh mereka berbuat taat kepada Allah dan mencegah mereka durhaka
kepada-Nya. Dan hendaklah engkau menjalankan perintah Allah kepada mereka dan
perintahkan mereka untuk menjalankannya, serta membantu mereka dalam
menjalankannya. Jika engkau melihat mereka berbuat maksiat kepada Allah,
peringatkan dan cegahlah mereka.”
Demikian itu pula
yang dikemukakan oleh Adh Dhahhak dan Muqatil bin Hayyan, dimana mereka
mengatakan : “Setiap muslim berkewajiban mengajari keluarganya, termasuk
kerabat dan budaknya, berbagai hal berkenaan dengan hal-hal yang diwajibkan
Allah Ta’ala kepada mereka dan apa yang dilarang-Nya.”
Dari uraian diatas,
dapat kita ambil poin-poin penting yang dapat kita jadikan pegangan dalam
membina diri sendiri dan orang lain :
1. Proses
pembinaan dimulai dari diri sendiri.
- Hal ini tersurat dengan jelas dalam At Tahrim yaitu “Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”. Disini dikatakan “peliharalah dirimu” terlebih dahulu baru setelah itu dikatakan “keluargamu”.
- Sebagaimana apa yang dikatakan oleh Mujahid : ”Bertaqwalah kepada Allah dan berpesanlah kepada keluarga kalian untuk bertaqwa kepada Allah”. Disini Mujahid mengatakan bahwa kita diharuskan bertaqwa kepada Allah terlebih dahulu, baru setelah itu kita berpesan kepada keluarga kita untuk bertaqwa kepada Allah.
2. Perintah
menjaga diri sendiri dengan tetap menjalankan perintah Allah SWT, menjauhi
laranagn Allah, dan bertaubat dari perkara yang menjadikan murka Allah dan
mendatangkan siksa.[1]
3. Kemudian, untuk mendidik diri sendiri
dengan cara menjalankan terlebih dahulu perintah Allah dan rasulnya dan jauhkan larangan Allah dan rasulnya, sampai
seseorang merasa senang dalam menjalankannya.